markoinbangkok.com

Pemimpin Brigade Al Quds, Mohammad Jaber, Kembali Muncul Pasca Serangan Israel

markoinbangkok.com – Pada suatu Minggu yang hening di Tepi Barat, tanggal 21 April, komunitas lokal dikejutkan dengan kehadiran Komandan Mohammad Jaber dari Brigade Al Quds di pemakaman pejuang Brigade Tulkarm. Kehadiran Jaber, lebih dikenal sebagai Abu Shujaa, merupakan suatu kejutan besar karena ia sempat dianggap telah gugur dalam serangan Israel yang terjadi pekan sebelumnya.

Pesan Keteguhan dari Abu Shujaa

Abu Shujaa, dikelilingi oleh para anggota batalion dan ribuan orang yang berduka, menyampaikan sebuah pesan perlawanan melalui sebuah video yang tersebar di media sosial. “Kami melawan pendudukan [Israel] dan kami masih hidup. Kami masih berjuang di jalan syahid, tidak peduli berapa banyak yang mereka bunuh dari kami,” ia menyatakan, menurut laporan The New Arab.

Serangan di Kamp Nur Shams: Sebuah Catatan Tragedi

Serangan yang terjadi di kamp Nur Shams, yang berlangsung selama nyaris 50 jam, telah mengakibatkan kematian setidaknya 14 warga Palestina dan melukai banyak lainnya. Ini menandai sebagai salah satu serangan terburuk yang dialami Tepi Barat sejak konflik meningkat pada bulan Oktober.

Abu Shujaa: Janji Perjuangan Berkelanjutan

Dalam upacara pemakaman, Jaber mengumumkan bahwa Brigade Tulkarm, yang ia pimpin, telah berhasil menyerang balik dan menyebabkan kerugian pada pasukan Israel. Dia berjanji untuk melanjutkan perlawanan terhadap pendudukan Israel, dengan komitmen yang tidak tergoyahkan.

Sasaran Serangan Israel: Kamp Nur Shams

Kamp Nur Shams telah menjadi sasaran serangan Israel selama beberapa tahun, seringkali menargetkan kelompok-kelompok bersenjata yang berada di tengah-tengah komunitas lokal yang berjumlah 13.500 orang. Keberadaan Abu Shujaa menegaskan kemampuan kelompok tersebut untuk bertahan hidup dan melanjutkan perjuangan mereka.

Munculnya kembali Mohammad Jaber, atau Abu Shujaa, menandai titik penting dalam konflik di Tepi Barat, dengan pesan perlawanan dan ketahanan yang kuat. Keberaniannya menunjukkan tekad kelompok bersenjata Palestina untuk melanjutkan perjuangan meskipun menghadapi tantangan dan serangan yang signifikan. Situasi di Kamp Nur Shams mewakili ketegangan yang berkelanjutan antara penduduk Palestina dan kekuatan Israel, sebuah dinamika yang terus mempengaruhi stabilitas wilayah tersebut.

Tentang Penulis

markoinbangkok