markoinbangkok.com – Astronom telah memprediksi bahwa sebuah fenomena langit yang menakjubkan akan berlangsung di galaksi Bima Sakti tahun ini. Sebuah Nova diharapkan akan meledak dan cahayanya bisa diamati langsung dari Bumi. Nova ini berasal dari sistem bintang yang dikenal sebagai T Coronae Borealis, sebuah sistem yang ledakannya terjadi dengan interval sekitar 80 tahun.
Deskripsi Sistem Bintang T Coronae Borealis
T Coronae Borealis terdiri dari dua komponen bintang: sebuah katai putih dan sebuah raksasa merah. Sistem ini terletak sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi dan dikenal akan siklus ledakan Nova reguler yang menghasilkan peningkatan intensitas cahaya yang dramatis.
Komentar NASA tentang Fenomena Langka Ini
Bill Cooke dari NASA mengungkapkan bahwa menyaksikan ledakan bintang adalah peristiwa langka yang bahkan lebih jarang terjadi daripada gerhana matahari. Ia menyebut momen mendatang sebagai pengalaman yang mungkin hanya datang sekali seumur hidup, menurut laporan yang dikutip dari CNBC Indonesia.
Proses Terjadinya Nova
Dalam sistem T Coronae Borealis, raksasa merah melepaskan materi yang kemudian diserap oleh katai putih. Ketika katai putih mencapai titik tertentu dalam akumulasi materi, terjadi ledakan yang menyebabkan reaksi termonuklir dan menyinarkan cahaya yang sangat terang, hingga ratusan kali lebih terang dari keadaan normal.
Historis dan Prediksi Kecerahan Nova
Nova ini diperkirakan akan meningkatkan kecerahannya secara signifikan, dari magnitudo +10 menjadi +2, yang berarti akan terlihat dengan mata telanjang. Kecerahan ini diperkirakan setara dengan Bintang Utara dan akan terlihat oleh pengamat Bumi selama beberapa hari setelah mencapai puncaknya.
Rekomendasi Pengamatan
Para astronom menyarankan agar pengamat langit menggunakan teropong untuk mengamati Nova ini, yang akan memungkinkan mereka untuk menyaksikan fenomena ini selama lebih dari seminggu sebelum Nova tersebut meredup kembali.
Nova ini akan terlihat di konstelasi Corona Borealis, yang merupakan busur setengah lingkaran kecil yang terletak di antara konstelasi Bootes dan Hercules, menurut informasi dari NASA.
