markoinbangkok.com – Galle Fort adalah salah satu situs sejarah paling ikonik di Sri Lanka, yang menawarkan pandangan mendalam tentang masa lalu kolonial negara ini. Dibangun pertama kali oleh bangsa Portugis pada abad ke-16, benteng ini merupakan simbol kekuatan kolonial yang bertahan hingga saat ini. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sejarah, arsitektur, serta pentingnya Galle Fort sebagai warisan dunia.
Sejarah Singkat Galle Fort
Pembangunan oleh Portugis
Galle Fort pertama kali dibangun oleh Portugis pada tahun 1588, ketika mereka menjajah sebagian besar wilayah pesisir Sri Lanka. Lokasinya yang strategis di tepi Samudra Hindia menjadikan Galle sebagai pelabuhan penting untuk perdagangan rempah-rempah dan barang-barang lainnya. Portugis memilih Galle sebagai titik pertahanan utama mereka, membangun benteng besar yang mengelilingi pelabuhan dan kota.
Pengambilalihan oleh Belanda
Pada tahun 1640, Belanda berhasil merebut Galle dari Portugis setelah pertempuran yang panjang. Belanda kemudian memperluas dan memperkuat benteng ini, menambahkan tembok besar dan arsitektur khas Eropa. Mereka juga membangun beberapa struktur penting di dalam benteng, seperti gereja, rumah pejabat, dan gudang.
Masa Pemerintahan Inggris
Pada abad ke-18, Inggris mengambil alih kendali Galle dan seluruh Sri Lanka. Namun, mereka tidak banyak mengubah Galle Fort secara struktural. Sebaliknya, mereka menggunakan benteng ini untuk kegiatan administrasi dan perdagangan. Hingga saat ini, banyak bangunan di dalam benteng yang masih digunakan dan dirawat dengan baik.
Arsitektur dan Struktur Galle Fort
Tembok Benteng dan Gerbang Utama
Galle Fort dikelilingi oleh tembok yang tebal dan tinggi, yang awalnya dibangun oleh Portugis dan kemudian diperkuat oleh Belanda. Tembok ini berfungsi sebagai pertahanan dari serangan laut, dengan beberapa menara pengawas yang memungkinkan penjaga untuk melihat ancaman dari kejauhan.
Gereja Reformasi Belanda
Salah satu bangunan paling terkenal di dalam Galle Fort adalah Gereja Reformasi Belanda, yang dibangun pada tahun 1755 oleh Belanda. Gereja ini adalah contoh arsitektur kolonial Eropa yang sangat indah, dengan detail interior yang kaya dan jendela kaca patri yang megah.
Mercusuar Galle
Mercusuar Galle, yang pertama kali didirikan pada abad ke-19 oleh Inggris, menjadi ikon lain dari benteng ini. Meskipun bukan bagian asli dari struktur Portugis, mercusuar ini menawarkan pemandangan indah ke arah Samudra Hindia dan berfungsi sebagai pemandu bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitar pelabuhan.
Galle Fort sebagai Situs Warisan Dunia
Pada tahun 1988, Galle Fort secara resmi diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pengakuan ini diberikan karena pentingnya benteng ini sebagai contoh arsitektur kolonial yang dipertahankan dengan baik, serta peran pentingnya dalam sejarah perdagangan dan pertahanan di Asia Selatan. Saat ini, Galle Fort menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Sri Lanka, menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Kesimpulan
Galle Fort bukan hanya sebuah benteng biasa; ia adalah simbol dari sejarah panjang kolonialisme di Sri Lanka, serta bukti keunggulan arsitektur yang bertahan melintasi waktu. Dengan pengaruh dari Portugis, Belanda, dan Inggris, Galle Fort menawarkan perjalanan sejarah yang kaya bagi siapa saja yang berkunjung. Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengunjungi Sri Lanka, Galle Fort adalah destinasi yang wajib dikunjungi untuk merasakan sejarah dan keindahan arsitektur kolonial di tepi Samudra Hindia.