markoinbangkok – Militer Thailand telah menerima 260 korban perdagangan manusia dari Myanmar, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga negara Ethiopia. Pengumuman ini disampaikan oleh pihak militer Thailand pada Kamis, 14 Februari 2025.
Operasi penyelamatan ini dilakukan di tengah peningkatan upaya untuk memberantas pusat penipuan ilegal yang beroperasi di sepanjang perbatasan yang mudah ditembus antara Thailand dan Myanmar. Kelompok kriminal telah memperdagangkan ratusan ribu orang dan memaksa mereka bekerja dalam operasi online ilegal yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahun di seluruh Asia Tenggara.
Setelah melakukan pemeriksaan dan verifikasi identitas, militer Thailand menemukan bahwa korban berasal dari 20 negara berbeda, dengan 138 di antaranya adalah warga Ethiopia2. Operasi ini dilakukan setelah upaya Thailand diperbarui bulan lalu menyusul penculikan aktor China, Wang Xing, yang diiming-imingi pekerjaan akting di Thailand tetapi kemudian ditemukan di Myanmar dan berhasil diselamatkan oleh polisi Thailand.
Pada Rabu, 13 Februari 2025, sekelompok besar korban perdagangan manusia yang dikirim kembali dari wilayah Myawaddy di Myanmar slot server jepang terlihat menyeberangi Sungai Moei menuju Thailand, di mana mereka kemudian diarahkan ke kendaraan militer Thailand.
Kelompok pemberontak Myanmar, Democratic Karen Buddhist Army (DKBA), yang berbasis di sepanjang perbatasan Thailand, mengatakan bahwa mereka telah menemukan sekitar 260 orang dari berbagai “bisnis” saat mencari tenaga kerja paksa di wilayah yang mereka kuasai. “Kami tidak tahu bagaimana mereka sampai di sini,” kata kepala staf DKBA, Mayor Saw San Aung, kepada Reuters2.
Thailand telah memotong pasokan listrik, bahan bakar, dan internet ke beberapa bagian Myanmar di mana operasi ilegal tersebut beroperasi, mencerminkan kekhawatiran yang meningkat di Bangkok atas dampak pusat penipuan terhadap sektor pariwisata yang vital.
Operasi penyelamatan ini merupakan bagian dari upaya besar-besaran untuk memberantas jaringan perdagangan manusia dan penipuan online yang telah berkembang pesat di Myanmar dan bagian lain Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Korban yang diselamatkan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan status mereka sebagai korban perdagangan manusia dan akan memasuki proses perlindungan sebelum dikembalikan ke negara asal mereka.