Thailand Tangkap Turis Cina yang jadi Pemandu Wisata

Thailand Tangkap Turis Cina yang jadi Pemandu Wisata

Otoritas Thailand menangkap sejumlah turis asal Tiongkok slot thailand yang berperan sebagai pemandu wisata ilegal di kota-kota populer seperti Pattaya dan Phuket. Aksi ini mengungkap pelanggaran serius terhadap regulasi pariwisata negara tersebut dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemandu wisata lokal terkait persaingan yang tidak sehat dan potensi eksploitasi terhadap wisatawan.

Aturan Ketat untuk Pemandu Wisata Asing

Thailand memberlakukan regulasi ketat bagi profesi pemandu wisata melalui Undang-Undang Bisnis Pariwisata dan Pemandu Wisata B.E. 2551. Hanya warga negara Thailand yang boleh menjalankan profesi ini. Pelanggaran terhadap aturan tersebut bisa dikenai denda hingga 50.000 baht, deportasi, dan larangan mengajukan izin kerja di masa mendatang (The Pattaya News).

Kasus Terbaru: Turis Tiongkok Ditangkap karena Menjalankan Tur Ilegal

Pada Agustus 2024, polisi pariwisata Thailand menangkap Mr. Hao (41), warga negara Tiongkok, di pasar terapung Four Regions, Pattaya. Ia mengatur tur pribadi dengan tarif 500 yuan per hari selama enam hari dan menerima pembayaran melalui WeChat (The Pattaya News).

Kejadian serupa juga terjadi di Phuket. Seorang pria asal Hong Kong, Wong Tsz Kin, ditangkap karena menjual paket tur kepada wisatawan Tiongkok secara daring dan memandu tur tanpa izin resmi.

Dampak terhadap Pemandu Wisata Lokal

Pemandu wisata lokal merasa keberadaan pemandu ilegal mengancam mata pencaharian mereka. Seorang anggota Asosiasi Pemandu Wisata Profesional Thailand (PGAT) menyatakan bahwa meski sektor pariwisata telah pulih sejak Oktober tahun lalu, permintaan terhadap pemandu lokal masih rendah. Banyak operator tur dari Tiongkok lebih memilih menggunakan pemandu seasal negara mereka.

Penegakan Hukum dan Edukasi bagi Wisatawan

Polisi pariwisata Thailand kini meningkatkan patroli dan pengawasan di lokasi-lokasi wisata utama. Mereka rutin melakukan inspeksi dan bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk mengidentifikasi pelanggaran. Wisatawan juga diimbau agar selalu memeriksa legalitas pemandu wisata dan operator tur sebelum bergabung dalam kegiatan wisata.

Jika menemukan aktivitas mencurigakan, wisatawan dapat melaporkannya melalui saluran resmi, seperti hotline polisi pariwisata Thailand di 1155.

Kesimpulan

Kasus pemandu wisata ilegal asal Tiongkok di Thailand menegaskan pentingnya penegakan hukum dalam sektor pariwisata. Praktik semacam ini tidak hanya merugikan pelaku lokal, tetapi juga berpotensi membahayakan wisatawan dari sisi keamanan dan kualitas layanan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan wisatawan sangat dibutuhkan untuk menjaga integritas dan keberlanjutan pariwisata Thailand.

Tentang Penulis

markoinbangkok