Kalau kamu pernah lihat foto-foto perahu penuh buah-buahan warna-warni di atas air yang ramai di media sosial, besar kemungkinan itu adalah salah satu pasar terapung di Thailand. Tempat ini bukan cuma cantik buat difoto, tapi juga penuh dengan budaya, cita rasa lokal, dan pengalaman unik yang gak bisa kamu dapat di mal atau pusat perbelanjaan modern.
Jujur aja, waktu pertama kali gue ke Thailand, gue gak terlalu tertarik sama yang namanya pasar. Bayangan gue: becek, bau, dan sesak. Tapi setelah akhirnya nyoba datang ke pasar terapung, terutama yang di Damnoen Saduak, pandangan gue berubah total. Ini bukan cuma soal belanja ini tentang menikmati suasana, ngobrol sama penjual yang ramah, dan tentunya… berburu konten kece buat Instagram.
Tradisi yang Masih Terjaga
Pasar terapung udah ada sejak zaman dulu, bahkan sebelum Thailand dikenal dengan BTS atau Pad Thai-nya. Dulu, kanal-kanal ini adalah jalan utama masyarakat untuk berpindah tempat dan berdagang. Karena itulah, aktivitas jual beli banyak dilakukan di atas perahu. Sampai sekarang, tradisi itu masih dipertahankan, meskipun udah mulai bercampur dengan sentuhan modern dan pariwisata.
TRISULA88
Yang gue suka, para penjual di sini bukan aktor yang pura-pura berdagang demi wisatawan. Mereka benar-benar hidup dari hasil jualan mereka, mulai dari buah segar, makanan khas Thailand, sampai oleh-oleh unik yang gak bakal kamu temuin di toko biasa. Ada nenek-nenek yang dengan lihainya mendayung perahu sambil masak langsung di atas kompor kecil. Gokil kan?
Spot Instagramable? Banyak Banget!
Buat kamu yang doyan update story atau nyari konten buat feed, pasar terapung ini surganya. Hampir setiap sudutnya photogenic. Mau foto dari atas jembatan, dari dalam perahu, atau candid bareng pedagang yang lagi nawarin mangga sticky rice—semua terlihat estetik.
Tips sedikit dari gue: datang pagi-pagi biar dapat cahaya matahari yang lembut dan pasar yang belum terlalu ramai. Selain fotonya jadi lebih bagus, kamu juga bisa nikmatin suasananya dengan lebih santai. Jangan lupa pakai outfit yang warnanya kontras sama perahu atau air, biar fotomu makin mencolok!
Kulineran Langsung dari Perahu
Satu hal yang gak boleh kamu lewatin saat ke pasar terapung adalah… jajan! Yes, ini saatnya manjain lidah. Di atas perahu-perahu kecil itu, kamu bisa nemuin tom yum, sate ayam, kue kelapa, sampai es kelapa muda yang nyegerin. Semuanya dimasak langsung di atas perahu dengan alat-alat sederhana. Rasanya? Gak kalah sama restoran!
Gue sendiri waktu itu nyobain mi kuah pedas yang disajikan langsung di mangkuk dari perahu ke perahu. Rasanya luar biasa—hangat, pedas, dan aromanya bikin nagih. Bahkan ada pengalaman lucu waktu gue salah sebut nama makanan dan malah dikasih durian. Untung gue suka!
Jangan Lupa Naik Perahu!
Oke, jalan-jalan di pinggiran pasar memang seru. Tapi pengalaman yang sesungguhnya baru kerasa kalau kamu naik perahu dan menyusuri kanal. Dari situ kamu bisa lihat aktivitas pasar dari sisi yang lebih hidup. Kadang kamu akan berselisih dengan perahu lain, saling sapa sama turis lain, atau iseng jajan dari penjual yang lewat.
Biayanya juga gak mahal, kok. Biasanya ada paket tur kecil yang bisa kamu ambil. Gue ambil paket 30 menit keliling pasar, dan itu udah cukup buat dapet banyak spot foto dan ngobrol sama beberapa pedagang lokal. Sumpah, ini pengalaman yang gak bakal gue lupain.
Kesimpulannya…
Pasar terapung di Thailand itu semacam paket lengkap: ada budayanya, ada makanannya, dan ada banyak hal yang bisa kamu abadikan lewat kamera. Meskipun sekarang udah jadi destinasi wisata, tempat ini masih punya sentuhan otentik yang bikin lo ngerasa kayak lagi masuk ke kehidupan lokal yang sesungguhnya.
Jadi, kalau kamu lagi liburan ke Thailand, jangan cuma ke kuil atau pantai. Sisihkan waktu buat mampir ke pasar terapung. Siapa tahu, selain dapat foto bagus, kamu juga pulang bawa cerita seru dan perut kenyang.