markoinbangkok.com – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya sejak dimulainya eskalasi militer antara Iran dan Israel. Khamenei menghadiri sebuah acara keagamaan di Teheran pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Ribuan warga memadati lokasi acara untuk menyambut kehadiran sang pemimpin yang selama beberapa pekan terakhir hanya mengeluarkan pernyataan melalui media resmi.
Penampilan yang Sarat Pesan Politik
Khamenei tampil mengenakan pakaian khas ulama tinggi Syiah dan memberikan pidato yang sarat dengan pesan politik. Ia menyampaikan dukungan penuh kepada pasukan Garda Revolusi dan menegaskan bahwa Iran tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan dari negara mana pun, termasuk Israel dan sekutunya. Dalam pidatonya, Khamenei menyerukan solidaritas kepada negara-negara Muslim dan mengutuk serangan udara Israel ke wilayah Lebanon dan Suriah yang telah memicu ketegangan regional.
Reaksi Publik dan Internasional
Masyarakat Iran menunjukkan antusiasme tinggi atas kemunculan Khamenei. Para pendukungnya mengibarkan bendera nasional dan meneriakkan slogan anti-Israel serta anti-Amerika. Di sisi lain, pemerintah Israel mengamati penampilan publik tersebut dengan serius. Sejumlah pejabat senior Israel menilai kemunculan Khamenei sebagai tanda bahwa Iran sedang memobilisasi dukungan domestik untuk langkah-langkah militer berikutnya. Amerika Serikat pun menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
Eskalasi Konflik Iran-Israel
Konflik antara Iran dan Israel semakin memanas sejak serangan udara Israel menghantam konsulat Iran di Damaskus pada awal Juni 2025. Iran merespons dengan serangan drone dan rudal balistik ke wilayah Israel utara. Hingga kini, kedua negara belum menunjukkan tanda-tanda ingin meredakan ketegangan. Kementerian Pertahanan Iran bahkan mengumumkan bahwa pasukan darat dan udara berada dalam status siaga penuh.
Pesan Khamenei kepada Dunia Muslim
Dalam pidatonya, Khamenei mengajak seluruh negara Muslim untuk bersatu melawan “agresi Zionis” dan membela Palestina. Ia menekankan pentingnya peran Iran dalam memimpin perlawanan di kawasan Timur Tengah. Selain itu, Khamenei mengkritik negara-negara Arab yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan menyebut langkah tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap umat Islam.
Kemunculan publik Ayatollah Ali Khamenei menjadi sinyal penting di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah slot bonus. Iran menunjukkan bahwa kepemimpinan politik dan keagamaan tetap solid dalam menghadapi ancaman eksternal. Meski demikian, komunitas internasional terus menyerukan solusi diplomatik untuk mencegah pecahnya perang skala penuh antara dua kekuatan besar di kawasan tersebut.